Perputaran
waktu, menorehkan kejadian umat manusia di dunia ini, perputaran waktu pula
yang menorehkan sejarah. Tak dipungkiri sejarah merupakan kaca pengilon kita
dalam memahami dan menatap masa depan. Banyak sejarah diungkapkan baik dalam
bentuk lisan maupun tulisan, mitos dan juga legenda. Setiap daerah mempunyai
lokal jenius sejarahnya masing masing. Dan sejarah lokal, bisa menasional jika
diungkapkan secara benar dan efek dari sejarah itu sendiri.
Dalam acara
diskusi sosial budaya, yang mengambil thema RADIKALISME PESISIRAN DALAM
TINJAUAN SEJARAH, yang diselenggarakan oleh KAMPUNG SENI PAI KOTA TEGAL, Jumat
22 februari 2013, dengan menghadirkan pembicara WIJANARTO dan JJ RIZAL. Seperti
diketahui Wijanarto adalah pakar sejarah tegal, yang namanya mulai
diperhitungkan di tingkat nasional sejak ia menekuni dan menguak misteri
sejarah di seputar tegal, brebes, pemalang dan slawi. Sedang JJ Rizal, adalah
sejarawan nasional, yang juga direktur penerbitan komunitas Bambu jakarta., JJ
Rizal dikenal karena ketekunan dan kekayaan nara sumbernya dalam mengungkapkan
sejarah, ia juga menjadi rujukan penanganan banjir di ibukota dalam tinjauan
sejarah. Daya ungkapnya yang lugas, dan penyampaian materi diskusinya dengan menggunakan
bahasa yang lancar mengalir, menjadikan ia dikenal pula sebagai orator sejarah
yang handal di Indonesia.
Hadir dalam
acara diskusi tersebut sejumlah penggiat seni Kota Tegal seperti Yono Daryono,
Nurngudiono, Lutfi Abbas Nacharawi, hartono CH Surya, Rudi Iteng, Bontot
sukandar, HM Enthieh Mudakir, Seful Mumin, Widodo, Mbah Tohir ( monologer dari
surabaya ) puluhan aktifis kampus, teaterawan, dan tokoh masyarakat dari daerah
brebes, tegal, dan slawi.
" banyak
sejarah yang sering kita baca , adalah sejarah yang ditulis dan diungkapkan
lewat banyak buku sejarah, adalah sejarah yang sudah direkayasa sesui dengan
keinginan dan kepentingan penguasa, aroma politik sangat kental dalam
pengungkapan sejarah di Indonesia
" demikian JJ Rizal mengungkapkan disela diskusi yang gayeng.
Wijanarto
mengungkapkan tentang peran penting tokoh sejarah yang namanya nyaris tak
terdengar di level nasional, namun mempunyai pengaruh luar biasa dalam peta
sejarah nasional, seperti kisah pemberontakan tiga daerah, dengan tokohnya yang
bernama Kutil ( sakyani ) abu suja, dan tokoh Muklas yang merupakan cikal bakal
pergerakan radikalisme pesisiran di daerah tegal dan sekitarnya. " gerakan
radikalisme, dan perlawanan, di tegal, tidak mutlak bermula dari gerakan buruh
pelabuhan, namun bisa juga terjadi didaerah selatan tegal seperti di bumi jawa
dan daerah sekiranya " ungkap wijanarto dalam materi diskusinya.
Sementara
peserta diskusi yang mengemukakan pertanyaan dan pendapat seputar masalah
sejarah lokal, adalah Yono Daryono ( seputar masalah tokoh Kardinah dan
keruwetan pembangunan waduk cacaban yang sampai saat ini masih meninggalkan
warisan sejarah yang buram ), Lutfi Abbas Nachrawi ( tentang peran tokoh Kyai
Haji Nachrawi), Nurngudiono ( tentang silang sengkarut masalah sejarah Ki Gedhe
Sebayu ).
Rencananya
kampung Seni PAI, akan mengagendakan secara rutin acara diskusi dengan thema
sosial , mengambil hari Jumat di minggu keempat setiap bulannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar